Detik yang semakin hampir

Bismillah thumma alhamdulillah.

1 Januari 2011 bersamaan, 26 Muharram 1432 H.
Selamat Menyambut Tahun Baru Masihi. Dan tidak terlambat untuk saya mengucapkan selamat menyambut Tahun Baru Hijrah. Masih sempat kiranya untuk kita sama-sama perbaharui niat dan azam kita untuk kedua-dua tahun baru ini.


Dan benarlah, semakin meningkat usia, semakin dekat kita kepada kematian. Selama ini, kita sering mendengar dan berbicara dengan mereka yang masih bernyawa. Pernah kah kita mendengar kata-kata orang yang telah tiada? Mereka yang telah mati?


'Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu):


"Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu) maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik sesungguhnya kami sekarang telah yakin". [As-sajdah: 12]


Ini adalah kata-kata dan bicara mereka yang menyesal di atas perbuatan mereka di atas dunia. Dan, nauzubillah. Moga kita semua tidak tergolong dalam golongan ini. 


Kita sering mendengar soal jawab diantara pelajar dan pensyarah, mahupun soal jawab antara ahli panel forum dan penonton. Jarang sekali kita mendengar soal jawab antara penjaga neraka dan ahlinya.


[Al-mulk: 7-9]


(7) Apabila mereka dicampakkan ke dalamnya (neraka), mereka mendengar suara jeritannya meraung-raung, sedang ia menggelegak.
(8)  Hampir-hampir ia pecah berkecai-kecai kerana kuat marahnya. Tiap-tiap kali dicampakkan ke dalamnya sekumpulan besar (dari orang kafir), bertanyalah penjaga-penjaga neraka itu kepada mereka: “Tidakkah kamu pernah didatangi seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran (di dunia dahulu)?”
(9)  Mereka menjawab: “Ada! Sebenarnya telah datang kepada kami seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran, lalu kami dustakan serta kami katakan (kepadanya): Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu (wahai orang yang mendakwa menjadi Rasul) hanyalah berada dalam kesesatan yang besar!”


Mari sama-sama menghayati kalam Allah yang merupakan peringatan kepada kita:


'Dan (ingatlah bahawa) kehidupan dunia ini (meliputi segala kesenangan dan kemewahannya, jika dinilaikan dengan kehidupan akhirat) tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini tentulah mereka tidak akan melupakan hari akhirat).' [Al-ankabut: 64].


Dan saya akui, dalam melewati usia sebagai seorang hamba Allah, kadang-kadang saya terlupa akan hakikat ini. Terpesona dengan dunia yang sementara. Sungguh, saya terlalu leka dan alpa.

* Ya Allah, ampunilah kami. Tuntunilah kami*

Buat kaum keluarga dan sahabat-sahabat. mari bersama meletakkan azam yang baru pada tahun baru ini. Pasakkan azam untuk menjadi hambaNya yang lebih bertaqwa.

Karena, pada saat ini, sungguh, saya berasa gusar andai hayat saya berakhir pada ketika ini. Kerana, saya gusar untuk membawa bekalan apa untuk dipersembahkan di hadapan Allah. Sedangkan, ramai lagi hamba-hambaNya yang lagi mulia di sisiNya jika hendak dibandingkan dengan diri saya. Gusar. Gusar. Gusar andai saya tiada nilai di hadapanNya. Nauzubillah.

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu( Allah) hai orang-orang yang berakal."

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu( Allah) hai orang-orang yang berakal."

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu( Allah) hai orang-orang yang berakal." {Al-Baqarah: 197}

* Dan detik itu semakin hampir*